from web site
Internet yaitu https://pecihitam.org sarana yang memiliki lingkup yang sangat luas, yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap orang di seluruh jurusan yang memiliki akses internet dapat menikmati dakwah yang disajikan melalui Website Pengguna internet di tanah air semakin bertambah dan menjamur, lebih lagi peringkat gadget yang usai menjadi kebutuhan di kurun digital ini. Lebih menambah intensitas orang membuka internet, terutma Gnerasi Millenial.
Kenapa Pecihitam.org hadir di Bidang Maya Karena Jumlahnya seluruh muslimin muallaf (baru masuk islam) yang mencari ilmu tentang islam lewat internet, target yang saya canangkan ialah memposting artikel-artikel dasar tentang nubuat islam sebagai lengkap sehingga seluruh muallaf atau muslim yang berkelakuan mencari keunggulan dalam agama bisa menemukannya di dalam situs ini.
Tersebarnya berbagai Ideologi Transnasional yang dengan mudah melabeli grup Muslim yang lain semampang Musyrik, Ahli Bid’ah, Thogut, dan Kafir yang terus dipropagandakan di internet, sehingga menimbulkan kaum muslimin yang sedang sipil menjadi Kebingungan bahkan tidak singkat yang buntutnya saling bermusuhan di kalangan akibat lambaian yang dibangun. Pecihitam.org hadir untuk mengedangkan propaganda-propaganda tercantum minimnya konten-konten Islam Moderat Ahlusunnah wal Jamaah di Internet yang mengunjukkan Pencerahan-pencerahan Agama Islam yang Santun, Damai, Sejuk, Tidak Cekang dan Rahmatan lil Alamin. Karena itulah hamba terpanggil ikut serta menjadi butir dalam dakwah lewat internet, untuk membayankan akan sebagian muslimin tentang hakikat Islam yang sesuai dengan Arti Salafunashsholih yang sesungguhnya.
Semboyan yang kami angkat sekiranya anggota dr Visi Perjuangan di Internet ini merupakan “Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah” menguraikan dia bahwa Pecihitam.org yaitu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah yang adalah Religi yang dianut oleh Mayoritas Pengikut Islam di Indonesia dan di Jurusan Alhamdulillah sejak Akhir Tahun 2016, Pecihitam.org hadir untuk mengcounter berbagai Tuduhan dan Fitnah atas Tradisi dan Amaliyah bani adam islam yang dianggap secara kepribadian Bid’ah yang Berubah ingatan kemusyrikan, kekufuran dan bahkan Jam’iyyah NU yang merupkana wadah Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia sering dituding semisal Komune Liberal dan Syiah. Untuk itu, bagi anda yang ingin ikut mengambil peran dalam Harakah ini, anda bisa ikut menyebarkan informasi yang kami muat dalam Posisi ini dengan menyebarkannya seluas mungkin lewat kanal-kanal Social Fasilitas yang anda miliki atau anda bisa mendukung Dakwah ini dengan ikut berdonasi. Untuk Berdonasi, anda bisa klik di sini.
Selain itu, jika anda punya kapasitas keilmuan Agama sekaligus sukacita dengan Dunia Literasi, anda bisa ikut merakit bersama awak dengan menyampaikan Surat Tulisan anda ke Redaksi lewat email portalpecihitam@gmail.com dan Sosial Fasilitas untuk sekarang ini menjadi keperluan yang bisa kita kategorikan seandainya keperluan Primer Adapun bersikap bijak dibutuhkan dalam menguntukkan sosmed. Lantas bagaimana cara bersikap bijak guna bersahabat sarana di Era Milenial seperti sekarang? Kehadiran fasilitas sosial kian menopang Tengah Dalam hitungan detik kita habis bisa berinteraksi dan berkirim pesan lewat Teks suara, gambar, bahkan video ke orang di bagian jurusan lain. Luas bumi yang menggapai lebih dari setengah miliar kilo meter persegi seolah mengkerut. Informasi beredar sebagai instan, kehidupan sosial banyak condong ke bidang Virtual dan sebanyak orang bahkan rela mengakhiri seputar waktunya untuk berselancar di internet atau media Bersahabat Islam bukan agama yang anti Alterasi Namun Begitu ia punya prinsip-prinsip yang tak boleh dilanggar. Kita seyogianya memosisikan media sosial tak lebih dari seadanya alat, bukan Ujud Tentang bersikap bijak terhadap bersahabat Fasilitas sarana sosial semampang wasîlah, bukan ghâyah. Mengapa Sama seperti pisau yang bermanfaat bila dimanfaatkan mengukus dan merugikan bila difungsikan melukai orang lain, begitu pula media Sosial Dalam dirinya tercantum potensi positif tapi borong negatif.

Semakin meningkatnya pengguna fasilitas sosial dari hari ke hari tak menjamin semakin bermutu dari segi pemanfaatannya. Banyak kita jumpai alat bersahabat menjadi ajang pamer (riya’) bantuan kebaikan—usaha mencari citra kesalehan di mata masyarakat. Dari sini kita secara tak spontan menggeser maksud ibadah yang mestinya untuk Allah menjadi untuk popularitas dan kebanggaan diri. Fasilitas bersahabat pun kerap menjadi arena caci-maki antarkelompok yang berbeda agama, Peredaran pandangan politik, dan sejenisnya. Tak abnormal media sosial disesaki debat kusir saling Membongkar ghibah (gosip), fitnah, berita bohong, hingga perbanyakan jumlah musuh-musuh baru. Hanya berbekal jari tangan dan pikiran keruh dalam sekejam kita habis menyelenggarakan mudarat bagi pihak lain. Lagi pula dalam hadits shahih disebutkan bahwa di jarak karakter seseorang Muslim merupakan mampu menjamin saudaranya dari malapetaka tangan dan lisannya.
Secara kasat mata, memang harta yang dikeluarkan untuk menderma bakal Merendah Namun, bila kita berfirman hakikat, sesungguhnya harta kita bakal Melaju Sedekah tidak dapat menyusutkan harta sebentar pun. Sebab, Allah berlaku bakal menggantinya dengan berlipat ganda. Namun adakah janji menyangkut Akan siapa kita perlu Menderma Apakah sama dengan delapan golongan mustahiq dari zakat ataukah berbeda? Tentang demi siapa kita patut Menyumbang kita dapat berucap menyangkut siapa yang berhak memperoleh sedekah. Hal ini dibahas oleh Alim Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Ulasan Al-Muhadzab yang memaparkan bahwa mualim telah sepakat menyumbang perlu sanak famili lebih utama sebelum kepada orang lain. Artinya: Sang kyai sepakat bahwa sedekah demi sanak famili, kerabat lebih utama daripada sedekah mendapatkan orang lain. Hadis-hadis yang menyebutkan hal tersimpul sangat banyak dan terkenal.”
Kupasan di atas tidak bisa dibuat alasan bagi orang-orang pelit untuk membentengi kemalasannya menyumbang bagi orang di luar rumah. Ada singkat tulisan menarik dari Kyai Nawawi yang mengenakan dari ashabus Syafi’i bahwa skala prioritas sama seperti urutan-urutan di atas sememangnya tetap perlu menilai tentang kemampuan moneter penerima. Artinya kelompok yang masuk type mustahiq zakat lebih utama untuk didahulukan daripada orang lain.

Apakah Anda Hobi menulis? Atau anda Punya Passion di Bidang Jurnalistik? Apakah anda Punya Ghirah Tenaga Mengutarakan Nilai-nilai Islam yang Ramah? Pecihitam.org merupakan salah satu Alat santri yang masih Bertambah menyampaikan kejadian menjelang siapa saja yang ingin mengirimkan Teks anda di Kedudukan ini. Angan-angan masa depan Islam di Indonesia paling utama dialamatkan pada generasi suku yang masih mengaji di pesantren-pesantren. Kenapa Begitu Sebab kewenangan keilmuan pesantren tidak diragukan lagi bisa dipertanggungjawabkan. Santri adalah pelajar paling tangguh di seantero Provinsi Alangkah tidak, mereka sedari bangun tidur hingga berjalan ke alam mimpi selalu lekat dengan kitab kuning. Sebelum azan dinihari berkumandang, santri wajib bangun. Menanti azan, mereka wajib mendaras pelajaran hari-hari yang telah lewat. Ada yang mematangkan hafalannya, ada yang seperlunya menuturkan al-quran. Rampung salat Dinihari mereka wajib masuk ruang pengajian.
Pagi hari tamat sarapan, jika ada yang sekolah formal mereka menggeluti bahan pelajaran kurikulum formal. Bagi golongan santri takhashshus, khusus mesantren, mereka masuk kembali ke madrasah; mengaji kitab kuning dengan jadwal berbeda dari waktu bakda Pagi buta Alhasil pada lazimnya pesantren memiliki jadwal yang ketat. Hampir dari lima waktu pagi buta hingga isya tidak ada waktu yang terlewat untuk mengaji. Pengajian dilakukan bakda salat berjama’ah. Sebab makna holistik mualim pesantren atau ustad atas Penganut bahwa jemaah itu disusun pertama oleh badan, otak-akal, dan arwah atau ruhani, maka pendidikan pesantren tidak kecuali menonjolkan pada kepintaran akal semata.
Untuk mematangkan kedewasaan Jiwa santri diwajibkan menutup tahap-tahap tirakat atau puasa berikut dzikiran khusus harta ulama-ulama klasik. Tidak cuma itu, ada jadwal khusus malam hari untuk bermujahadah (upaya membabat hawa Hasrat dengan memperkatakan dzikir hingga ratusan bahkan ribuan kali. Pendidikan pesantren tidak melainkan berorientasi pada upaya pelestarian etika keilmuan Islam semata. Sejak dulu santri memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Kompas sejarah yang masyhur bagaimana seputar santri memiliki roh kewarganegaraan alot ialah kegiatan Resolusi Jihad pra meletusnya Perang Surabaya 1945 pasca Kelepasan Resolusi Jihad itu melecut jiwa memperkokoh kedaulatan keluarga yang baru seangkatan jagung. Orang-orang pesantren, semua guru agama dan santri, urun turun arena menendang mengenyahkan tentara sekutu. Mereka menyumbang pikiran dan darah perlu kepaduan keluarga dan negara.
Berpuluh-puluh tahun isyarat sejarah perjuangan sekitar santri itu kurang mencapai tempat di mata masyarakat Indonesia Modis Selain karena minimnya rutinitas mengeja sejarah generasi kiwari, juga sebab tidak ada upaya birokratif untuk mengutuskan ajaran perjuangan santri ke muka publik. Pungkasnya, melalui Nahdlatul Alim ulama fragmen sejarah berpembawaan perjuangan para santri itu tembus ke meja Istana Negara hingga resmi dengan nama Hari Santri Nasional, 22 Oktober. Alih-alih Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober mengadakan santri era kiwari membusungkan dada sebab term santri menjadi hari besar nasional, HSN memiliki benturan luar biasa bagi semua santri abad now. Dengan diresmikannya HSN, sekitar santri zaman kiwari menjadi santri tercerahkan. Bahwa santri tidak hanya mengangkut tanggungjawab kesinambungan Islam di Indonesia, ia serta punya tanggungjawab Kebangsaan Dengan adanya HSN, merah putih, lagu Kerakyatan dan lagu hubbul wathan ramai kembali menghiasi pesantren-pesantren. Pembicaraan kesejarahan perjuangan sekitar santri kembali masuk bilik-bilik pesantren. HSN punya resiko signifikan bagi berkecambah dan kembangnya roh nasionalis dalam diri separo santri kiwari. HSN menggaungkan kembali ruh religius-nasionalis Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dalam bilik-bilik pesantren.