Skip to main contentdfsdf

Baju Adat Jawa

from web site

takterlihat.com tak terlihat takterlihat

Jawa adalah salah satu etnis yang paling mendominasi di negara kepulauan Indonesia. Mayoritas etnis Jawa ini tak cuma berada di Pulau Jawa saja, tetapi juga tersebar di bermacam kawasan. Oleh karena itu, banyak sekali daerah yang mengadopsi kultur Jawa meski bukan berada di Pulau Jawa. Termasuk kultur baju adat Jawa yang tak akan luntur oleh zaman. Pakaian ini banyak dibagai dalam bermacam kesibukan, seperti acara formal.

Ada berbagai jenis pakaian adat di Jawa, dari mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Salah satu baju adat dari Jawa yang paling populer adalah kebaya. Kebaya ini adalah baju blus, tunik, atau berupa atasan tradisional yang digunakan oleh wanita. Pakaian ini lazimnya terbuat dari kain maupun bahan brukat yang dikombinasikan dengan bawahan kain batik, songket, maupun sarung.

Sebetulnya kata kebaya berasal dari bahasa arab yakni abaya yang berarti pakaian. Melainkan, ada sumber yang membeberkan bahwa kebaya merupakan baju yang dibawa dari China kemudian mengalami akulturasi ketika sampai di tanah Jawa. Pada zaman dahulu kebaya yaitu lambang aristokrasi untuk membedakan antara wanita bangsawan dan rakyat jelata. Melainkan saat ini kebaya digunakan untuk segala orang untuk dikenakan dalam acara khusus.

Pakaian adat selanjutnya merupakan jawi jangkep. Jikalau tadi kebaya merupakan baju adat Jawa untuk perempuan, jawi jangkep ini dikhususkan untuk para pria. Pakaian ini sudah legal menjadi pakaian adat provinsi Jawa Tengah yang asalnya dari Keraton Surakarta. Ada sebagian kelengkapan dalam menggunakan Jawi Jangkep ini adalah dari yang paling atas yaitu blankon atau destar, atasan dengan bagian belakang diwujudkan lebih pendek sebagai daerah keris, kain bawahan, timang, setagen, keris, dan selop untuk alas kaki.

Baju Jawa selanjutnya bernama surjan, pakaian ini digunakan untuk kaum pria, dimana berupa model atasan yang memiliki kerah tegak. Surjan biasanya terbuat dari kain dengan motif lurik atau floral. Kata surjan ini juga mempunyai arti menjadi manusia yakni singkatan dari suraksa-janma. Melainkan, ada juga yang mengistilahkan surjan dengan gabungan dari kata siro dan jan yang berarti pelita.


Surjan pada mulanya juga sebagai pakaian seorang ningrat atau abdi keraton. Pakaian ini ada dari zaman kerajaan Mataram Islam yang dikenalkan pertama kali oleh Sunan Kali jaga. Surjan juga sering disebut dengan baju taqwa dimana pada bajunya terdapat makna religius.

takterlihat adat Jawa yang terakhir ialah batik. Berasal dari kata amba yang artinya lebar padahal thik yang berarti spot. Batik ialah kain yang digambar di kain yang lebar dengan menggabungkan titik-titik sehingga menjadi motif yang indah. Saat ini pakaian batik sangat populer dan disesuaikan dengan perkembangan fashion.
avindingvinding19

Saved by avindingvinding19

on Feb 07, 20