Skip to main contentdfsdf

Home/ bechblevins7's Library/ Notes/ Mengulik Sejarah Tentang Turnamen Final Piala Dunia

Mengulik Sejarah Tentang Turnamen Final Piala Dunia

from web site

ratujudi ratu-judi ratujudi-online bola judi-bola piala-dunia



Turnamen Final Piala Dunia


Pemain Brasil Djalma Santos (kiri), Pelé (lagi menangis) serta Gilmar seusai memenangkan Piala Dunia 1958. Pertandingan final sekarang dituruti oleh 32 timnas yang bertanding lebih dari sebulan di negara tuan-rumah. Ada dua fase dalam kejuaraan final, ialah sesi kualifikasi group serta sesi tumbang.

Pada tahap eliminasi group, team bersaing dalam delapan group, dengan masing-masing group terdiri dari 4 club. Delapan klub favorit, terhitung tuan-rumah, diputuskan dengan pakai rumus yang menurut Posisi Dunia FIFA dan/atau tampilannya pada Piala Dunia paling akhir, selanjutnya masing-masingnya ditempatkan ke group terpisah. Club-club yang lain dipisah ke pot tidak sama, rata-rata pembagian ini disamakan dengan syarat-syarat geografis, serta klub pada semasing pot diambil dengan random untuk ditempatkan ke delapan kelompok. Mulai sejak 1998, udah diusahakan untuk menegaskan kalau tak ada group yang berisi lebih pada dua team Eropa atau lebih satu team dari setiap federasi.

Masing-masing group tanding dengan metode persaingan melingkar; tiap team direncanakan buat mainkan tiga laga menantang klub yang lain dari kelompok yang serupa. Supaya adil buat ke-4 club, perputaran paling akhir laga di semasing kelompok diskedulkan pada saat yang berbarengan. link referensi paling atas dari tiap-tiap kelompok maju ke tahap tiada. Point dipakai untuk tentukan rangking club dalam kelompok. Sejak mulai 1994, tiga point dibutuhkan menjadi juara, dengan 1 permainan seimbang serta tak ada kekalahan (awal mulanya, juara terima dua point).

Peringkat semasing klub di tiap-tiap group diputuskan berikut ini:

  • Jumlah point terpilih dalam laga group
  • Selisih gol terpilih dalam laga kelompok
  • Jumlah gol terunggul yang dibuat dalam laga kelompok
  • Jika lebih satu team memperoleh posisi yang serupa, karena itu posisi mereka dapat diputuskan secara:
  • Jumlah point terhebat dalam laga bertemu di antara klub-klub berkaitan
  • Selisih gol terbaik dalam laga bertemu di antara club-club berkaitan
  • Jumlah gol terpilih yang dibuat dalam laga bertemu di antara club-club berkaitan
  • Jika ada klub yang pointnya masih seimbang selesai mengaplikasikan persyaratan di atas, karenanya penetapan posisi dapat dipastikan dengan diundi oleh FIFA


Pada sesi luruh, club yang berhasil lolos bermain dengan metode tumbang; semasing klub bakal permainkan satu laga dengan team yang lain, penambahan waktu serta beradu penalti dapat dipakai untuk tentukan juara bila dibutuhkan. Sesi ini diawali dengan perputaran 16 besar (atau perputaran ke-2 ), dengan juara di semasing kelompok bakal hadapi rangking ke-2 dari kelompok yang lain. Perputaran 16 dilanjut oleh perempat final, semi-final, dan penetapan tempat ke-3 (dituruti oleh club yang kalah di semifinal), dan paling akhir merupakan perputaran final.


Kualifikasi Piala Dunia FIFA



Semenjak Piala Dunia ke-2 di tahun 1934, invitasi penyisihan udah dipertunjukkan di atas lapangan serupa kontes final. Kontes ini diselenggarakan dalam enam zone benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Oseania, dan Eropa), yang dilihat oleh liga semasing. Untuk tiap-tiap kontes, FIFA putuskan jumlah area yang dikasih ke masing-masing area benua, biasanya berdasar di kebolehan relatif team-team dalam federasi.

Kualifikasi Piala Dunia diawali tercepat 3 tahun serta selambatnya 2 tahun saat sebelum kejuaraan final. Pola kejuaraan penyisihan ini tidak sama antarkonfederasi. Rata-rata, satu atau dua tempat dikasih ke juara laga pemilihan (play-off) antarbenua. Selaku contoh, juara area Oseania dan posisi ke-5 area Asia tanding merebutkan satu tempat dalam kwalifikasi Piala Dunia 2010. Mulai sejak Piala Dunia 1938 dan beberapaya, negara tuan-rumah secara automatic sukses ke kontes final. Hak ini diserahkan kepada juara bertahan di Piala Dunia 1938 sampai 2002, akan tetapi sejak mulai Piala Dunia FIFA 2006 dan lain-lain, juara bertahan diwajibkan buat ikuti penyisihan. Brasil, juara Piala Dunia 2002, ialah juara bertahan pertama-kali yang terlibat dalam kompetisi kwalifikasi.

Proses Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia


Semula, Piala Dunia diadakan oleh sekian banyak negara yang diputuskan lewat konvensi FIFA. Penyeleksian area ini kerap kali frontal lantaran Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kapabilitas pokok sepak bola, miliki jarak begitu jauh serta perjalanannya habiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Menjadi contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay cuma dituruti oleh empat negara Eropa, itu juga sesudah dihimpit oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia selanjutnya dipertunjukkan di Eropa. Putusan FIFA yang pilih Prancis jadi tuan-rumah Piala Dunia 1938 disinggung; sekian banyak negara Amerika Selatan sudah sependapat jika posisi Piala Dunia bakal berganti-gantian di antara dua benua itu. Karena itu, Argentina serta Uruguay boikot Piala Dunia FIFA 1938.

Sejak 1958, untuk menghindar memboikot atau pro-kontra yang barangkali terjadi pada hari depan, FIFA mulai mengimplementasikan skema tuan-rumah bergiliran di antara Eropa serta Amerika, yang selalu dipakai sampai Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang digelar saling bersama oleh Korea Selatan dan Jepang, yakni Piala Dunia pertama-kali yang dihelat di Asia, dan salah satu kontes yang dituan rumahi oleh lebih satu negara. Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama-tama yang jadi tuan-rumah Piala Dunia di tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 digelar di Brasil, pertamanya kali diselenggarakan di Amerika Selatan sejak mulai 1978, dan jadi arena pertama-tama yang digelar di luar Eropa kedua kalinya berturutan.

Saat ini, negara tuan-rumah diputuskan lewat pengambilan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Penyeleksian ini dikerjakan dengan memakai metode surat nada komplet. Perserikatan sepak bola nasional di negara yang pengin jadi tuan-rumah Piala Dunia terima "Kesepakatan Penyelenggaraan" dari FIFA, yang mengatakan tentang sejumlah langkah serta prasyarat yang perlu dipenuhi dengan negara calon. Federasi sepak bola yang ajukan penyalonan pun terima sebuah formulir berwujud verifikasi sah dari sang pencalon. Selanjutnya, panitia yang dipilih oleh FIFA dapat mendatangi negara calon tuan-rumah buat menilainya apa negara itu penuhi syarat menjadi tuan-rumah Piala Dunia, kemudian bikin laporan untuk diantar di Komite Eksekutif FIFA. Walaupun demkian, ada keadaan saat tuan-rumah Piala Dunia akan datang diberitakan pada saat yang bertepatan, contohnya dalam penyeleksian tuan-rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang masing-masingnya dikasihkan ke Rusia serta Qatar.

Untuk Piala Dunia 2010 dan 2014, penyelenggaraan kompetisi digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinkannya cuman negara dari federasi dipilih (Afrika di 2010, Amerika Selatan di 2014) yang punya hak ajukan penyalonan menjadi tuan-rumah. Ketetapan ini dikenalkan selesai terdapatnya pro kontra sekitar kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2006. Namun, kebijaksanaan bergantian antarkonfederasi ini tak diimplikasikan selesai Piala Dunia 2014. Oleh karena itu, tiap negara, terkecuali yang ada dalam liga sebagai tuan-rumah kontes awalnya, bisa ajukan diri menjadi tuan-rumah Piala Dunia mulai 2018. Soal ini dikerjakan buat mengelak skenario mirip sama dengan yang terjadi dalam penyeleksian tuan-rumah Piala Dunia 2014, yang mana di saat itu Brasil yaitu hanya satu negara yang mencalonkan diri dengan resmi.

Sejarah Rekor serta Statistik Piala Dunia


Rekor "kerap tampil dalam Piala Dunia" digenggam oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950-1966) serta Lothar Matthäus dari Jerman (1982-1998) sama udah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus jadi pemain yang seringkali tanding dalam Piala Dunia, dengan 25 laga. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966-1974) yaitu salah satu pemain yang sudah dipilih jadi sisi Finals All-Star Tims sekitar 3 kali.

Saat bulan November 2007, FIFA memberitahukan jika seluruh anggota scuad juara Piala Dunia dari tahun 1930 sampai 1974 akan diberi medali kemenangan. Dengan begitu, Pelé dari Brasil jadi salah satu pemain yang sudah raih tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970, biarpun dia tak turut bermain pada final 1962 lantaran luka), dan 20 pemain yang lain sudah menggapai dua medali kemenangan. Sampai kini, enam pemain sudah menghimpun ke-3 macam medali Piala Dunia (emas buat juara, perak untuk peringkat ke-2, serta perunggu untuk status tiga); lima salah satunya datang dari club Jerman Barat yang bermain dalam Piala Dunia 1966-1974, termaksud Franz Beckenbauer, serta yang satu kembali yakni Franco Baresi dari Italia (1982, 1990, 1994).

Pembuat gol paling banyak keseluruhannya dalam Piala Dunia ialah pemain Jerman Miroslav Klose (2002-2014), yang membuat 16 gol keseluruhannya. Pemain Brasil Ronaldo (1998-2006) ada di rangking ke-2 menjadi pembuat gol paling banyak, dengan keseluruhan 15 gol. Sedang di rangking ke-3 yakni pemain Jerman Barat Gerd Müller (1970-1974), dengan keseluruhan gol 14 keseluruhannya. Di peringkat ke-4 yaitu pemain Prancis Just Fontaine, yang menggenggam rekor menjadi pembuat gol paling banyak pada sebuah Piala Dunia; ke 13 golnya diciptakan dalam Piala Dunia 1958.

Mário Zagallo dari Brasil serta Franz Beckenbauer dari Jerman Barat yakni hanya satu orang yang udah memenangi Piala Dunia baik selaku pemain atau jadi pelatih. Zagallo memenangi Piala Dunia bersama Brasil di tahun 1958 dan 1962 menjadi pemain, dan di 1970 sebagai pelatih. Sementara itu Beckenbauer menang di tahun 1974 menjadi kapten Jerman Barat dan pada 1990 jadi pelatih. Vittorio Pozzo dari Italia merupakan salah satu pelatih yang sempat pernah memenangi dua Piala Dunia (1934 dan 1938). Beberapa pelatih Piala Dunia secara umum merupakan masyarakat asli negara yang mereka latih.

Keseluruhannya, Jerman yaitu club yang tersering tanding dalam Piala Dunia, dengan keseluruhan 99 kompetisi. Sementara itu Brasil merupakan team pada jumlah gol paling banyak, ialah 210 gol. Ke-2 klub ini pernah berbicara 2x dalam Piala Dunia, ialah dalam final Piala Dunia 2002 yang dimenangi Brasil, dan semi-final Piala Dunia 2014 yang dimenangi Jerman.

bechblevins7

Saved by bechblevins7

on Oct 02, 21