Skip to main contentdfsdf

Home/ eileen_dunla's Library/ Notes/ Menyaksikan Tim Nasional yang Turut di Piala Dunia

Menyaksikan Tim Nasional yang Turut di Piala Dunia

from web site

pialadunia piala-dunia ratujudi-pialadunia situs-bola-pialadunia pildun pildun-ratujudi pialadunia2022 pildun2022


Kualifikasi Piala Dunia FIFA



Mulai sejak Piala Dunia ke-2 di tahun 1934, kejuaraan kwalifikasi sudah dipertunjukkan di dalam lapangan serupa invitasi final. Pertandingan ini diselenggarakan dalam enam zone benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Oseania, dan Eropa), yang dimonitor oleh federasi semasing. Untuk tiap-tiap kontes, FIFA memutus jumlah area yang diserahkan kepada masing-masing zone benua, kebanyakan berdasar pada kapabilitas relatif klub-klub dalam liga.

Kualifikasi Piala Dunia mulai paling singkat 3 tahun serta selambatnya 2 tahun sebelumnya kontes final. Pola kejuaraan penyisihan ini tidak serupa antarkonfederasi. Kebanyakan, satu atau dua tempat dikasihkan ke juara laga pemilihan (play-off) antarbenua. Sebagai contoh, juara zone Oseania serta rangking ke-5 area Asia tanding mempertandingkan satu tempat dalam kwalifikasi Piala Dunia 2010. Semenjak Piala Dunia 1938 dan lain-lain, negara tuan-rumah secara automatic maju ke kejuaraan final. Hak ini pun dikasih ke juara bertahan di Piala Dunia 1938 sampai 2002, tapi semenjak Piala Dunia FIFA 2006 dan lain-lain, juara bertahan diwajibkan untuk mengikut penyisihan. Brasil, juara Piala Dunia 2002, ialah juara bertahan pertama kali yang ikut dalam laga penyisihan.


Turnamen Final Piala Dunia


Pemain Brasil Djalma Santos (kiri), Pelé (tengah menangis) dan Gilmar seusai memenangi Piala Dunia 1958. Kompetisi final waktu ini dituruti oleh 32 timnas yang bertanding lebih dari sebulan di negara tuan-rumah. ratu judi set dalam kontes final, yaitu tahap kualifikasi group serta set tiada.

Pada sesi kualifikasi group, club berlomba dalam delapan kelompok, dengan semasing group terdiri dari 4 team. Delapan team favorit, tergolong tuan-rumah, diputuskan dengan memanfaatkan rumus yang berdasar Posisi Dunia FIFA serta/atau performanya pada Piala Dunia paling akhir, setelah itu masing-masingnya ditempatkan ke group terpisah. Team-team yang lain dipisah ke pot tidak sama, rata-rata pembagian ini disamakan dengan syarat-syarat geografis, dan club di semasing pot diambil dengan random untuk ditempatkan ke delapan kelompok. Semenjak 1998, udah diusahakan buat pastikan jika tak ada group yang berisi lebih pada dua club Eropa atau lebih satu club dari setiap federasi.

Masing-masing kelompok tanding dengan skema pertandingan melingkar; tiap club diagendakan buat mainkan tiga kompetisi menentang klub yang lain dari kelompok yang serupa. Supaya adil buat ke-4 club, perputaran paling akhir kompetisi di masing-masing group diskedulkan di jam yang bertepatan. Dua team paling atas dari tiap group maju ke sesi tiada. Point dipakai untuk tentukan posisi klub di kelompok. Semenjak 1994, tiga point dibutuhkan menjadi juara, dengan 1 permainan seimbang serta tak ada kekalahan (awal kalinya, juara terima dua point).

Peringkat semasing klub di tiap-tiap group dipastikan sebagaimana berikut:

  • Jumlah point terunggul dalam kompetisi kelompok
  • Selisih gol terpilih dalam kompetisi kelompok
  • Jumlah gol terbaik yang diciptakan dalam kompetisi group
  • Jika lebih satu team mendapatkan posisi yang serupa, karena itu rangking mereka dapat ditetapkan dengan:
  • Jumlah point terpilih dalam laga berhadap-hadapan di antara club-club berkaitan
  • Selisih gol terhebat dalam laga bertemu di antara club-club berkaitan
  • Jumlah gol terbaik yang dibuat dalam kompetisi bertatapan di antara club-club berkaitan
  • Jika ada team yang pointnya masih sama imbang sehabis menempatkan persyaratan di atas, karenanya penetapan posisi dapat diputuskan dengan diundi oleh FIFA


Di tahap tumbang, club yang dapat lolos bermain dengan struktur tiada; masing-masing klub bakal permainkan satu kompetisi dengan klub yang lain, penambahan waktu dan beradu penalti akan dipakai buat memastikan juara bila dibutuhkan. Tahap ini mulai dengan perputaran 16 besar (atau perputaran ke-2 ), dengan juara di masing-masing group akan hadapi posisi ke-2 dari kelompok yang lain. Perputaran 16 diteruskan oleh perempat final, semi-final, serta penetapan tempat ke-3 (dituruti oleh club yang kalah pada semifinal), dan paling akhir merupakan perputaran final.


Proses Penyeleksian Tuan Rumah Piala Dunia


Semula, Piala Dunia digelar oleh sekian banyak negara yang diputuskan lewat konferensi FIFA. Penentuan tempat ini sering frontal lantaran Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kebolehan pokok sepak bola, miliki jarak begitu jauh dan perjalanannya habiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Menjadi contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay cuman dituruti oleh empat negara Eropa, itu juga sesudah dihimpit oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia selanjutnya dipertunjukkan di Eropa. Ketetapan FIFA yang pilih Prancis menjadi tuan-rumah Piala Dunia 1938 disinggung; beberapa negara Amerika Selatan sudah setuju kalau area Piala Dunia akan berganti-gantian di antara dua benua itu. Oleh lantaran itu, Argentina serta Uruguay boikot Piala Dunia FIFA 1938.

Sejak 1958, buat mengelak memboikot atau pro kontra yang barangkali berlangsung pada hari depan, FIFA mulai mengaplikasikan skema tuan-rumah bergiliran di antara Eropa serta Amerika, yang selalu dipakai sampai Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang digelar berbarengan oleh Korea Selatan serta Jepang, merupakan Piala Dunia pertama-kali yang dihelat di Asia, dan salah satu invitasi yang dituan rumahi oleh lebih satu negara. Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama kali yang jadi tuan-rumah Piala Dunia di tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 dipertunjukkan di Brasil, kali pertamanya diselenggarakan di Amerika Selatan sejak mulai 1978, namun juga jadi tempat pertama kali yang dipertunjukkan di luar Eropa kedua kalinya berturutan.

Saat ini, negara tuan-rumah diputuskan lewat pungutan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Penentuan ini dikerjakan dengan memanfaatkan struktur surat nada komplet. Perikatan sepak bola nasional di negara yang pengin jadi tuan-rumah Piala Dunia terima "Kesepakatan Penyelenggaraan" dari FIFA, yang memperjelas berkenaan beberapa langkah dan syarat yang perlu dipenuhinya oleh negara calon. Perserikatan sepak bola yang ajukan penyalonan pun terima suatu formulir berwujud verifikasi sah dari sang pencalon. Selanjutnya, panitia yang dipilih oleh FIFA bakal berkunjung negara calon tuan-rumah buat menilainya apa negara itu penuhi prasyarat menjadi tuan-rumah Piala Dunia, dan bikin laporan buat diantar pada Komite Eksekutif FIFA. Kendati demkian, ada kondisi saat tuan-rumah Piala Dunia nantinya dikabarkan di saat yang berbarengan, umpamanya dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2018 serta 2022, yang masing-masingnya diserahkan ke Rusia serta Qatar.

Untuk Piala Dunia 2010 serta 2014, penyelenggaraan pertandingan digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinnya cuma negara dari federasi dipilih (Afrika pada 2010, Amerika Selatan pada 2014) yang memiliki hak ajukan penyalonan menjadi tuan-rumah. Kebijaksanaan ini dikenalkan selesai ada pro-kontra tentang kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam penyeleksian tuan-rumah Piala Dunia 2006. Namun demikian, aturan bergantian antarkonfederasi ini tidak diimplementasikan sehabis Piala Dunia 2014. Oleh karena itu, tiap-tiap negara, terkecuali yang ada dalam liga sebagai tuan-rumah kompetisi awal mulanya, bisa ajukan diri jadi tuan-rumah Piala Dunia mulai 2018. Masalah ini dijalankan untuk menghindar skenario mirip sama dengan yang berlangsung dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2014, yang mana pada waktu itu Brasil yakni salah satu negara yang mencalonkan diri dengan trik resmi.

Sejarah Rekor serta Statistik Piala Dunia


Rekor "kerapkali tampil dalam Piala Dunia" digenggam oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950-1966) dan Lothar Matthäus dari Jerman (1982-1998) sama sudah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus jadi pemain yang kerap berlaga dalam Piala Dunia, dengan 25 kompetisi. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966-1974) ialah cuma satu pemain yang udah dipilih jadi sisi Finals All-Star Tims sekitar 3x.

Di bulan November 2007, FIFA menginformasikan jika semua anggota scuad juara Piala Dunia dari tahun 1930 hingga 1974 dapat dikaruniakan medali kemenangan. Karena itu, Pelé dari Brasil jadi salah satu pemain yang sudah menggapai tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, serta 1970, kendati dia tidak turut main di final 1962 karena luka), sedang 20 pemain yang lain sudah menggapai dua medali kemenangan. Selama ini, enam pemain udah menghimpun ke-3 macam medali Piala Dunia (emas buat juara, perak buat rangking ke-2, serta perunggu buat status tiga); lima salah satunya datang dari team Jerman Barat yang bermain dalam Piala Dunia 1966-1974, tergolong Franz Beckenbauer, dan yang satu kembali yakni Franco Baresi dari Italia (1982, 1990, 1994).

Pembuat gol paling banyak keseluruhannya dalam Piala Dunia ialah pemain Jerman Miroslav Klose (2002-2014), yang cetak 16 gol keseluruhannya. Pemain Brasil Ronaldo (1998-2006) ada di urutan ke-2 selaku pembuat gol paling banyak, dengan keseluruhan 15 gol. Sementara itu di peringkat ke-3 ialah pemain Jerman Barat Gerd Müller (1970-1974), dengan keseluruhan gol 14 keseluruhannya. Di peringkat ke-4 yakni pemain Prancis Just Fontaine, yang menggenggam rekor selaku pembuat gol paling banyak pada sebuah Piala Dunia; ke 13 golnya dibuat dalam Piala Dunia 1958.

Mário Zagallo dari Brasil serta Franz Beckenbauer dari Jerman Barat merupakan cuma satu orang yang udah meraih kemenangan Piala Dunia baik sebagai pemain atau selaku pelatih. Zagallo memenangkan Piala Dunia bersama Brasil di tahun 1958 dan 1962 menjadi pemain, dan pada 1970 jadi pelatih. Dan Beckenbauer menang di tahun 1974 selaku kapten Jerman Barat serta pada 1990 sebagai pelatih. Vittorio Pozzo dari Italia yakni hanya satu pelatih yang pernah sempat memenangi dua Piala Dunia (1934 serta 1938). Banyak pelatih Piala Dunia secara umum merupakan warga asli negara yang mereka latih.

Keseluruhannya, Jerman yaitu klub yang seringkali tanding dalam Piala Dunia, dengan keseluruhan 99 laga. Sedang Brasil yakni club pada jumlah gol paling banyak, yaitu 210 gol. Ke-2 klub ini pernah bersua 2x dalam Piala Dunia, ialah dalam final Piala Dunia 2002 yang dimenangi Brasil, serta semi-final Piala Dunia 2014 yang dimenangi Jerman.

eileen_dunla

Saved by eileen_dunla

on Oct 14, 21