Skip to main contentdfsdf

Home/ eliana_hayes's Library/ Notes/ Piala Dunia Tahun Depan Dapat di Gelar FIFA

Piala Dunia Tahun Depan Dapat di Gelar FIFA

from web site

pialadunia piala-dunia ratujudi-pialadunia situs-bola-pialadunia pildun pildun-ratujudi pialadunia2022 pildun2022



Proses Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia


Sebelumnya, Piala Dunia diadakan oleh beberapa negara yang diputuskan lewat konvensi FIFA. Penentuan posisi ini kerap kali polemis lantaran Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kemampuan penting sepak bola, memiliki jarak sangatlah jauh dan perjalanannya habiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Menjadi contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay cuma dituruti oleh empat negara Eropa, itu juga seusai ditekan oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia seterusnya dipertunjukkan di Eropa. Ketentuan FIFA yang pilih Prancis selaku tuan-rumah Piala Dunia 1938 dikritik; sekian banyak negara Amerika Selatan sudah sependapat kalau tempat Piala Dunia akan berganti-gantian di antara dua benua itu. Oleh lantaran itu, pialadunia 2022 dan Uruguay boikot Piala Dunia FIFA 1938.

Sejak 1958, untuk menghindar memboikot atau pro-kontra yang barangkali berlangsung pada hari depan, FIFA mulai menempatkan skema tuan-rumah bergiliran di antara Eropa serta Amerika, yang masih tetap dipakai sampai Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang diadakan saling bersama oleh Korea Selatan dan Jepang, ialah Piala Dunia pertama-kali yang diadakan di Asia, dan salah satu kejuaraan yang dituan rumahi oleh lebih satu negara. Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama kali yang jadi tuan-rumah Piala Dunia di tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 digelar di Brasil, pertama kali diselenggarakan di Amerika Selatan semenjak 1978, dan jadi gelaran pertama-kali yang dipertunjukkan di luar Eropa 2x berturutan.

Saat ini, negara tuan-rumah diputuskan lewat pengambilan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Penentuan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan mekanisme surat suara komplet. Persekutuan sepak bola nasional di negara yang ingin jadi tuan-rumah Piala Dunia terima "Kesepakatan Penyelenggaraan" dari FIFA, yang memaparkan perihal beberapa langkah dan syarat yang wajib dipenuhi dengan negara calon. Perserikatan sepak bola yang ajukan penyalonan terima sebuah formulir berwujud verifikasi sah dari sang pencalon. Seterusnya, panitia yang dipilih oleh FIFA bakal mendatangi negara calon tuan-rumah untuk menilainya apa negara itu penuhi kriteria untuk jadi tuan-rumah Piala Dunia, selanjutnya bikin laporan untuk diantar pada Komite Eksekutif FIFA. Meskipun demkian, ada kondisi waktu tuan-rumah Piala Dunia nantinya dipublikasikan di jam yang bertepatan, semisalnya dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang masing-masingnya dikasih ke Rusia dan Qatar.

Untuk Piala Dunia 2010 dan 2014, penyelenggaraan kompetisi digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinnya cuma negara dari federasi dipilih (Afrika pada 2010, Amerika Selatan pada 2014) yang memiliki hak ajukan penyalonan menjadi tuan-rumah. Aturan ini dikenalkan selesai ada pro kontra sekitar kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam penyeleksian tuan-rumah Piala Dunia 2006. Walau demikian, kebijaksanaan bergantian antarkonfederasi ini tak diaplikasikan selesai Piala Dunia 2014. Oleh maka itu, tiap-tiap negara, terkecuali yang ada dalam liga sebagai tuan-rumah pertandingan awalnya, bisa ajukan diri menjadi tuan-rumah Piala Dunia mulai 2018. Perihal ini dijalankan untuk menghindar skenario mirip sama soal yang terjadi dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2014, yang mana di saat itu Brasil yakni hanya satu negara yang mencalonkan diri dengan langkah resmi.


Kualifikasi Piala Dunia FIFA



Semenjak Piala Dunia ke-2 di tahun 1934, kejuaraan penyisihan sudah digelar di dalam lapangan serupa kompetisi final. Kontes ini diselenggarakan dalam enam zone benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, tengah serta Karibia, Amerika Selatan, Oseania, dan Eropa), yang diamati oleh liga semasing. Buat tiap kompetisi, FIFA memutus jumlah daerah yang dikasih ke semasing zone benua, normalnya didasari di kemampuan relatif club-club dalam federasi.

Kualifikasi Piala Dunia diawali paling singkat 3 tahun dan paling lambannya 2 tahun sebelumnya kontes final. Pola kompetisi kwalifikasi ini tidak serupa antarkonfederasi. Umumnya, satu atau dua tempat diserahkan kepada juara laga pemilihan (play-off) antarbenua. Jadi contoh, juara area Oseania serta rangking ke-5 zone Asia tanding mempertandingkan satu tempat dalam penyisihan Piala Dunia 2010. Mulai sejak Piala Dunia 1938 dsb, negara tuan-rumah secara automatis sukses ke pertandingan final. Hak ini diserahkan kepada juara bertahan pada Piala Dunia 1938 sampai 2002, tapi sejak mulai Piala Dunia FIFA 2006 dan lain-lain, juara bertahan disarankan untuk ikuti kwalifikasi. Brasil, juara Piala Dunia 2002, yaitu juara bertahan pertama-tama yang ikut juga dalam laga penyisihan.


Turnamen Final Piala Dunia


Pemain Brasil Djalma Santos (kiri), Pelé (tengah menangis) dan Gilmar sehabis memenangkan Piala Dunia 1958. Invitasi final sekarang ini dituruti oleh 32 timnas yang bersaing lebih dari 1bulan di negara tuan-rumah. Ada dua sesi dalam pertandingan final, yaitu tahap eliminasi kelompok dan fase tiada.

Pada sesi eliminasi group, klub bertanding dalam delapan kelompok, dengan masing-masing group terdiri dari 4 team. Delapan club favorit, termaksud tuan-rumah, diputuskan dengan pakai rumus yang menurut Posisi Dunia FIFA dan/atau performanya pada Piala Dunia paling akhir, selanjutnya masing-masingnya ditempatkan ke kelompok terpisah. Klub-klub yang lain dipisah ke pot tidak sama, rata-rata pembagian ini disinkronkan dengan persyaratan geografis, dan klub pada semasing pot diambil dengan random untuk ditempatkan ke delapan group. Sejak mulai 1998, sudah diusahakan buat pastikan jika tak ada kelompok yang berisi lebih pada dua klub Eropa atau lebih satu club dari setiap liga.

Masing-masing group tanding dengan struktur persaingan melingkar; tiap club diskedulkan buat mainkan tiga kompetisi menantang klub yang lain dari kelompok yang serupa. Supaya adil untuk ke-4 team, perputaran paling akhir kompetisi di masing-masing kelompok direncanakan pada jam yang bertepatan. Dua team paling atas dari tiap-tiap kelompok maju ke sesi luruh. Point dipakai buat tentukan rangking klub di group. Semenjak 1994, tiga point dibutuhkan untuk jadi juara, dengan 1 permainan seimbang serta tidak ada kekalahan (awalnya, juara terima dua point).

Peringkat semasing club pada tiap kelompok dipastikan seperti berikut:

  • Jumlah point terpilih dalam laga kelompok
  • Selisih gol terunggul dalam kompetisi kelompok
  • Jumlah gol terhebat yang diciptakan dalam kompetisi group
  • Jika lebih satu club memperoleh rangking yang serupa, karena itu rangking mereka bakal ditetapkan dengan:
  • Jumlah point terunggul dalam laga bertemu di antara club-club berkaitan
  • Selisih gol terbaik dalam kompetisi bertemu di antara team-team berkaitan
  • Jumlah gol terbaik yang dibuat dalam laga berhadap-hadapan di antara klub-klub berkaitan
  • Jika ada club yang pointnya masih sama imbang sehabis mengimplementasikan syarat-syarat di atas, karena itu penetapan posisi bakal ditetapkan dengan diundi oleh FIFA


Pada tahap tiada, klub yang berhasil lolos bermain dengan skema luruh; masing-masing klub dapat mainkan satu laga dengan team yang lain, penambahan waktu serta beradu penalti akan dipakai buat memastikan juara bila dibutuhkan. Fase ini diawali dengan perputaran 16 besar (atau perputaran ke-2 ), dengan juara di masing-masing group dapat hadapi posisi ke-2 dari group yang lain. Perputaran 16 diteruskan oleh perempat final, semi-final, dan penetapan tempat ke-3 (dituruti oleh klub yang kalah di semifinal), dan paling akhir ialah perputaran final.

Sejarah Rekor serta Statistik Piala Dunia


Rekor "kerapkali tampil dalam Piala Dunia" digenggam oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950-1966) serta Lothar Matthäus dari Jerman (1982-1998) sama udah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus pula jadi pemain yang kerapkali berlaga dalam Piala Dunia, dengan 25 kompetisi. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966-1974) yakni hanya satu pemain yang sudah dipilih jadi sisi Finals All-Star Kubus sekitar 3x.

Di bulan November 2007, FIFA menginformasikan kalau semuanya anggota scuad juara Piala Dunia dari tahun 1930 hingga sampai 1974 akan dianugerahkan medali kemenangan. Karena itu, Pelé dari Brasil jadi cuma satu pemain yang sudah menggapai tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, serta 1970, meskipun dia tak turut bermain pada final 1962 lantaran cidera), sementara itu 20 pemain yang lain sudah menggapai dua medali kemenangan. Selama ini, enam pemain sudah menyatukan ke-3 macam medali Piala Dunia (emas buat juara, perak untuk rangking ke-2, dan perunggu buat status tiga); lima salah satunya berawal dari klub Jerman Barat yang main dalam Piala Dunia 1966-1974, tergolong Franz Beckenbauer, serta yang satu kembali merupakan Franco Baresi dari Italia (1982, 1990, 1994).

Pembuat gol paling banyak keseluruhannya dalam Piala Dunia yaitu pemain Jerman Miroslav Klose (2002-2014), yang membuat 16 gol keseluruhannya. Pemain Brasil Ronaldo (1998-2006) ada di urutan ke-2 menjadi pembuat gol paling banyak, dengan keseluruhan 15 gol. Sedang di urutan ke-3 ialah pemain Jerman Barat Gerd Müller (1970-1974), dengan keseluruhan gol 14 keseluruhannya. Di rangking ke-4 merupakan pemain Prancis Just Fontaine, yang menggenggam rekor selaku pembuat gol paling banyak pada suatu Piala Dunia; ke 13 golnya diciptakan dalam Piala Dunia 1958.

Mário Zagallo dari Brasil dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat merupakan salah satu orang yang udah memenangi Piala Dunia baik selaku pemain atau sebagai pelatih. Zagallo memenangi Piala Dunia bersama Brasil di tahun 1958 serta 1962 jadi pemain, dan di 1970 selaku pelatih. Dan Beckenbauer menang di tahun 1974 jadi kapten Jerman Barat serta pada 1990 sebagai pelatih. Vittorio Pozzo dari Italia yakni hanya satu pelatih yang sempat memenangi dua Piala Dunia (1934 dan 1938). Banyak pelatih Piala Dunia secara umum merupakan warga asli negara yang mereka latih.

Keseluruhannya, Jerman yakni team yang kerap tanding dalam Piala Dunia, dengan keseluruhan 99 laga. Dan Brasil yakni klub pada jumlah gol paling banyak, yaitu 210 gol. Ke-2 klub ini pernah berjumpa kedua kalinya dalam Piala Dunia, ialah dalam final Piala Dunia 2002 yang dimenangi Brasil, dan semi-final Piala Dunia 2014 yang dimenangi Jerman.

eliana_hayes

Saved by eliana_hayes

on Oct 14, 21