GM Salah Strategi Dagang di Indonesia JAKARTA - Produsen mobil terbesar di Amerika Serikat General Motors (GM) saat ini menghentikan produksinya di Indonesia. Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut bangkrut.
Menanggapai hal itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menilai, GM kemungkinan salah strategi dagang. Sehingga mobil produksi mereka kurang begitu laku di pasar Indonesia.
"Saya mendapatkan informasi di koran, barangkali itu salah strategi GM sendiri. Dari statement mereka, mereka enggak akan tinggalkan Indonesia. Mungkin model mobil yang mereka luncurkan sekarang ini kurang laku di pasar dan mereka akan memperkenalkan jenis model mobil baru lagi, itu barangkali," ujar Sofyan usai Rapat Koordinasi, Jumat (27/2/2015) malam.
Sofyan membantah kebijakan ini ada hubungannya dengan keputusan pemerintah atau keadaan Indonesia sekarang ini. Semua murni aksi korporasi.
"Kalau itu strategi mereka mau ganti protofolio jenis mobil, ya bagus saja. Mereka akan melakukan investasi di Indonesia. pilihannya kendaraan yang diproduksi saja," ujarnya.
http://merrysprei.com/ Pasar mobil di Indonesia, lanjut Sofyan, didominasi oleh Jepang, sehingga sulit sekali bagi mobil- mobil kelas yang sama bersaing. Kecuali di atasnya atau spesifik.
"VW saja mau masuk di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa potensinya atau basis produksi mobil di Indonesia sangat prospektif. Tidak mencerminkan tutupnya GM di Indonesia bukan berarti iklim invesatsi di Indonesia salah. Enggak akan pengaruhi," tandas Sofyan.
Seperti diketahui, GM mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksinya di Indonesia tahun ini. Meski demikian, GM akan terus menjual merek Chevrolet di Indonesia melalui dealership (penjualan). Atas keputusan ini, perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi sekitar 500 pegawai.
Would you like to comment?
Join Diigo for a free account, or sign in if you are already a member.